Wednesday, 19 March 2014

Teknik Panning

Panning adalah cara lain untuk memberikan kesan gerak pada foto. Ketika melakukan panning, Anda mengikuti subjek selama eksposure. Jika terlaksana dengan baik, hasilnya menjadikan subjek menjadi relatif lebih tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur. Jarang dihasilkan subjek yang sepenuhnya tajam. Namun, beberapa bagian subjek yang mengalami blur justru memperkuat kesan gerak dari foto.

  


sipitung-upload


Teknik panning digunakan ketika Anda menginginkan kesan bergerak pada subjek tidak hilang 
Pemotretan panning harus terencana. Ambillah subjek yang terpisah cukup baik dari background. Cobalah temukan background yang memiliki warna cerah atau berciri jelas yang akan menghasilkan pola menarik dari warna-warna yang diblur. Pada saat pemotretan, waktu yang tepat dan halusnya gerakan kamera merupakan faktor yang sangat penting. Awali mengikuti subjek sebelum melepas rana, lepaskan rana, lakukan terus hingga terdengar suara klik rana menutup kembali. Putar seluruh badan saat mengikuti gerakan subjek, jangan melakukan hanya dengan menggerakkan kepala dan bahu saja. Panning membutuhkan kemampuan praktek, terkadang fotografer profesional pun tidak selalu berhasil dalam setiap jepretannya.
Panning menggunakan rana berkecepatan rendah, biasanya 1/15 atau 1/30. Penggunaan kecepatan rana lebih rendah membutuhkan tripod untuk mencegah timbulnya gerakan vertikal kamera yang tidak
diinginkan. Untuk mencegah overexposure dengan kecepatan rana rendah pada cuaca terang, gunakan film berkecepatan rendah.

  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah!
Benda-benda bergerak seperti orang berlari, delman, sepeda motor, atau mobil dapat diambil gambarnya dalam dua cara yakni efek  freeze dan efek panning. Efek freeze akan memberikan hasil foto dari benda bergerak nampak seolah-olah dihentikan, sesuai dengan arti istilah freeze yakni pembekuan. Foto dengan efek freeze ini mudah dibuat, yakni dengan menempatkan shutter speed yang tinggi misalnya 1/125 untuk orang berlari, 1/250 atau 1/500 untuk sepeda motor/mobil yang sedang melaju. Teknik memotretnya juga mudah yakni dengan menempatkan kamera dalam keadaan diam ketika tombol shutter dilepas.  Ciri foto dengan efek freeze objek yang bergerak maupun latarbelakangnya menjadi tampak diam atau berhenti dan terkesan gambar menjadi sangat statis tidak menunjukkan efek gerak. Sebaliknya, foto dengan efek panningakan memberikan hasil benda yang bergerak nampak sedang melaju sehingga memberikan efek dinamis yang sangat besar

Sumber : http://click-shutter.blogspot.com/ [Pratama Rizkiriandri H.]

No comments:

Post a Comment