Homo Sapiens.
Fosil
jenis Homo ini pertama diteliti oleh von
Reitschoten di Wajak. Penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama
kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis Homo. Ciri-ciri jenis manusia Homo
ini muka lebar, hidung, dan mulutnya menonjol. Dahi juga masih menonjol,
sekalipun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus. Bentuk fisiknya tidak jauh
berbeda dengan manusia sekarang. Hidup dan perkembangan jenis manusia purba ini
sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu. Tempat-tempat penyebarannya tidak
hanya di kepulauan Indonesia tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan.
Homo Sapiens artinya ‘manusia sempurna’
baik dari segi fisik, volume otak maupun postur badannya yang secara umum tidak
jauh berbeda dengan manusia modern. Kadang-kadang Homo Sapiens juga diartikan dengan ‘manusia bijak’ karena telah
lebih maju dalam berfikir dan menyiasati tantangan alam. Bagaimanakah mereka
muncul ke bumi pertamakali dan kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai
penjuru dunia hingga saat ini? Para ahli Paleoanthopologi dapat melukiskan
perbedaan morfologis antara Homo Sapiens
dengan pendahulunya, Homo erectus.
Rangka Homo Sapiens kurang kekar
posturnya dibandingkan Homo erectus.
Salah satu alasannya karena tulang belulangnnya tidak setebal dan tidak
sekompak Homo erectus.
Hal ini
mengindikasikan bahwa secara fisik Homo
Sapiens jauh lemah dibanding sang pendahulu tersebut. Di lain pihak,
ciri-ciri morfologis maupun biometriks Homo
Sapiens menunjukan karakter yang lebih berevolusi dan lebih modern
dibandingkan dengan Homo erectus. Sebagai
contoh, karakter evolutif yang paling signifikan adalah bertambahnya kapasitas
otak. Homo Sapiens mempunyai
kapasitas otak yang jauh lebih besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap
tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai tengkorak
panjang dan rendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc.
Segi-segi
morfologi dan tingkatan kepurbaannya menunjukan ada perbedaan yang sangat nyata
antara kedua spesies dalam genus Homo tersebut. Homo Sapiens akhirnya tampil sebagai spesies yang sangat tangguh
dalam beradaptasi dengan lingkungannya, dan dengan cepat menghuni berbagai
permukaan dunia ini.
Berdasarkan
bukti-bukti penemuan, sejauh ini manusia modern awal dikepulauan Indonesia dan
Asia tenggara paling tidak telah hadir sejak 45.000 tahun yang lalu. Dalam
perkembangannya, kehidupan manusia modern ini dapat dikelompokkan dalam 3
tahap, yaitu (i) kehidupan manusia modern awal yang kehadirannya hingga akhir
zaman es (sekitar 12.000 tahun yang lalu), kamudian dilanjutkan oleh (ii)
kehidupan manusia modern yang lebih belakangan, dan berdasarkan karakter
fisiknya dikenal sebagai ras Austromelanesoid. (iii) mulai disekitar 4.000
tahun lalu muncul penghuni baru di Kepulauan Indonesia yang dikenal sebagai
penutur bahasa Austronesia. Berdasarkan karakter fisiknya, makhluk manusia ini
tergolong dalam ras Mongoloid. Ras inilah yang kemudian berkembang hingga
menjadi bangsa Indonesia sekarang.
No comments:
Post a Comment